Sunday, May 3, 2015

:: Gemertakkan Jemari, Berisiko Radang Sendi :: Mungkin sebagian orang saat jemari terasa pegal tanpa disadari memilih untuk menggemertakkannya. Padahal kebiasaan ini justru sebuah kesalahan. Hal ini berisiko Arhtritis atau radang sendi. Menggemertakkan jemari kerap dilakukan banyak orang guna menghilangkan pegal. Namun kebiasaan ini dikutip Huffingtonpost, Jumat, 24 April 2015 dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan yang mengarah arthritis atau radang sendi. Saat membunyikan jemari membuat ruang sendi makin besar. Akibatnya, tekanan dalam ruang sendi makin menurun memaksa gas terlarut dalam cairan sinovial dan muncul gelembung (paling sering karbon dioksida), hanya dalam satu per ribuan detik. Gas inilah yang menimbulkan bunyi letupan pertama seperti suara kaleng soda saat dibuka. Gelembung itu mengisi 15% ruang sendi yang sekarang menjadi lebih besar. Karena ruang sendi mendadak diisi oleh gelembung, cairannya tiba-tiba mendorong ikatan sendi dan mendorongnya ke posisi semula. Pada saat ligamen “didorong kembali” muncullah bunyi kedua. Ketika dilakukan terus menerus maka membuat sendi tidak stabil dan hilangnya kekuatan pegangan serta terganggunya fungsi tangan serta mengarah risiko arhtristis di usia 35 hingga 40 tahun. Plase like & Share! | Jual Barang Lucu Unik Murah China Harga Grosir


:: Gemertakkan Jemari, Berisiko Radang Sendi :: Mungkin sebagian orang saat jemari terasa pegal tanpa disadari memilih untuk menggemertakkannya. Padahal kebiasaan ini justru sebuah kesalahan. Hal ini berisiko Arhtritis atau radang sendi. Menggemertakkan jemari kerap dilakukan banyak orang guna menghilangkan pegal. Namun kebiasaan ini dikutip Huffingtonpost, Jumat, 24 April 2015 dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan yang mengarah arthritis atau radang sendi. Saat membunyikan jemari membuat ruang sendi makin besar. Akibatnya, tekanan dalam ruang sendi makin menurun memaksa gas terlarut dalam cairan sinovial dan muncul gelembung (paling sering karbon dioksida), hanya dalam satu per ribuan detik. Gas inilah yang menimbulkan bunyi letupan pertama seperti suara kaleng soda saat dibuka. Gelembung itu mengisi 15% ruang sendi yang sekarang menjadi lebih besar. Karena ruang sendi mendadak diisi oleh gelembung, cairannya tiba-tiba mendorong ikatan sendi dan mendorongnya ke posisi semula. Pada saat ligamen “didorong kembali” muncullah bunyi kedua. Ketika dilakukan terus menerus maka membuat sendi tidak stabil dan hilangnya kekuatan pegangan serta terganggunya fungsi tangan serta mengarah risiko arhtristis di usia 35 hingga 40 tahun. Plase like & Share! Mau beli produk inovatif yang lucu unik dan murah dari China dengan harga termurah? Beli aja di Voilon

Ayo Like juga Fanspage kami >>> Voilon

No comments:

Post a Comment