Wednesday, May 27, 2015

:: Amarah. Dituruti atau dilawan? Ketahuilah baik dan buruknya. :: Perlu tahu saja tidaklah cukup. Tindakan pencegahan juga penting agar bagaimana kemarahan tidak sampai muncul? Apakah harus dipendam saja, meskipun api kemarahan sudah mendidih mencapai ubun-ubun? Atau malahan lebih baik dikeluarkan saja 'uneg-uneg' yang membuat kecewa. Tetapi bila sudah terjadi, cari solusi untuk memecahkan masalah yang ada dengan berbicara bersama saat kemarahan mulai reda. Ada yang mengatakan ketika seseorang marah berlebihan biasanya tidak berpikir jernih hingga menjadi kurang waras, jadi lebih baik hadapi saja dengan kepala dingin. Marah sesuatu yang normal, tapi.. Sebenarnya marah merupakan bentuk ungkapan emosi manusia. Bu Rini pagi-pagi sebelum berangkat berbelanja marah-marah. Pasalnya, si mbok_ternyata ceroboh mencuci pakaiannya. Alhasil blus kesayangan Bu Rini, kelunturan sehingga tidak bisa dipakai lagi. Bu Rini berteriak-teriak sambil matanya melototi si _mbok yang ketakutan dibuatnya. Tidak berhenti sampai di situ ketika di mobil berkendaraan dengan suaminya dia terus mengomel. Akhirnya membuat sang suami protes dan membentak Bu Rini. Dia tidak senang mendengar ocehan istrinya yang terlalu berlebihan. Membandingkan sebagai pemicu kemarahan Perilaku ini adalah salah satu tindakan yang tidak disukai kebanyakan wanita. Kata-kata yang keluar dari mulut pasangan tidak bisa diterima si suami atau istri hingga membuatnya marah. Perlu kematangan pribadi untuk tahu bahwa setiap orang ditakdirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memang, siapa yang tidak marah bila pasangannya selalu membandingkan Anda dengan mantan pacarnya atau teman wanita lain yang dikenalnya dengan baik. Selalu merasa yang paling benar sendiri Setiap individu biasanya memiliki cara pandang tertentu dalam menghadapi setiap masalah. Bagi mereka yang berkarakter kuat, Anda perlu berhati-hati karena bisa jadi Anda cenderung mendominasi pembicaraan dan merasa paling benar sendiri. Sikap seperti ini akan memicu kemarahan karena memberi kesan Andalah yang paling tahu masalah dan solusinya. Apabila situasi seperti itu muncul di mana pasangan bicara Anda banyak diam, ini saatnya Anda berhenti dan mengundang dia untuk berbicara. Mendengar merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi kecenderungan merasa paling benar sendiri. Kecenderungan berbicara yang sering menyudutkan Adalah hak setiap pribadi untuk dihargai dan dihormati atas segala perbuatan baik yang telah dilakukannya. Tetapi, bila Anda telah berusaha bersikap baik, namun pasangan masih suka menyudutkan Anda dengan kata-kata yang menyakitkan, jangan heran bila suatu hari kemarahan akan meluap tanpa dapat dicegah. Berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan pasangan bukanlah sesuatu yang mudah apalagi bila tidak dihargai. Kalau sudah begini kesabaran Anda diuji. Perubahan memerlukan waktu dan kesabaran. Saat Anda menunjukkan sikap positif dan memberi teladan, niscaya akan membawa kebaikan. Mengendalikan perilaku marah berlebihan Dengan berbagai sebab dan alasan, setiap orang pasti pernah marah, bukan? Meskipun marah itu wajar tapi jika tidak dikendalikan dengan tepat akhirnya dapat merusak dan berpotensi menimbulkan pertengkaran dalam pernikahan. Contoh di atas dari Bu Rini sudah jelas sekali, bila ia tidak belajar mengendalikan marahnya, bisa saja hubungan dengan suaminya menjadi bermasalah. Dia tidak tahan mendengar omelan dan teriakan istrinya, meskipun bukan ditujukan kepada dirinya. Mengapa tidak membuat kehidupan menjadi lebih mudah bagi orang lain dalam menjalaninya? Cara terbaik adalah dengan menciptakan kedamaian dan mencegah pertentangan dalam keluarga serta hubungan dengan sesama. Please Like and Share !! | Jual Barang Lucu Unik Murah China Harga Grosir


:: Amarah. Dituruti atau dilawan? Ketahuilah baik dan buruknya. :: Perlu tahu saja tidaklah cukup. Tindakan pencegahan juga penting agar bagaimana kemarahan tidak sampai muncul? Apakah harus dipendam saja, meskipun api kemarahan sudah mendidih mencapai ubun-ubun? Atau malahan lebih baik dikeluarkan saja 'uneg-uneg' yang membuat kecewa. Tetapi bila sudah terjadi, cari solusi untuk memecahkan masalah yang ada dengan berbicara bersama saat kemarahan mulai reda. Ada yang mengatakan ketika seseorang marah berlebihan biasanya tidak berpikir jernih hingga menjadi kurang waras, jadi lebih baik hadapi saja dengan kepala dingin. Marah sesuatu yang normal, tapi.. Sebenarnya marah merupakan bentuk ungkapan emosi manusia. Bu Rini pagi-pagi sebelum berangkat berbelanja marah-marah. Pasalnya, si mbok_ternyata ceroboh mencuci pakaiannya. Alhasil blus kesayangan Bu Rini, kelunturan sehingga tidak bisa dipakai lagi. Bu Rini berteriak-teriak sambil matanya melototi si _mbok yang ketakutan dibuatnya. Tidak berhenti sampai di situ ketika di mobil berkendaraan dengan suaminya dia terus mengomel. Akhirnya membuat sang suami protes dan membentak Bu Rini. Dia tidak senang mendengar ocehan istrinya yang terlalu berlebihan. Membandingkan sebagai pemicu kemarahan Perilaku ini adalah salah satu tindakan yang tidak disukai kebanyakan wanita. Kata-kata yang keluar dari mulut pasangan tidak bisa diterima si suami atau istri hingga membuatnya marah. Perlu kematangan pribadi untuk tahu bahwa setiap orang ditakdirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memang, siapa yang tidak marah bila pasangannya selalu membandingkan Anda dengan mantan pacarnya atau teman wanita lain yang dikenalnya dengan baik. Selalu merasa yang paling benar sendiri Setiap individu biasanya memiliki cara pandang tertentu dalam menghadapi setiap masalah. Bagi mereka yang berkarakter kuat, Anda perlu berhati-hati karena bisa jadi Anda cenderung mendominasi pembicaraan dan merasa paling benar sendiri. Sikap seperti ini akan memicu kemarahan karena memberi kesan Andalah yang paling tahu masalah dan solusinya. Apabila situasi seperti itu muncul di mana pasangan bicara Anda banyak diam, ini saatnya Anda berhenti dan mengundang dia untuk berbicara. Mendengar merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi kecenderungan merasa paling benar sendiri. Kecenderungan berbicara yang sering menyudutkan Adalah hak setiap pribadi untuk dihargai dan dihormati atas segala perbuatan baik yang telah dilakukannya. Tetapi, bila Anda telah berusaha bersikap baik, namun pasangan masih suka menyudutkan Anda dengan kata-kata yang menyakitkan, jangan heran bila suatu hari kemarahan akan meluap tanpa dapat dicegah. Berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan pasangan bukanlah sesuatu yang mudah apalagi bila tidak dihargai. Kalau sudah begini kesabaran Anda diuji. Perubahan memerlukan waktu dan kesabaran. Saat Anda menunjukkan sikap positif dan memberi teladan, niscaya akan membawa kebaikan. Mengendalikan perilaku marah berlebihan Dengan berbagai sebab dan alasan, setiap orang pasti pernah marah, bukan? Meskipun marah itu wajar tapi jika tidak dikendalikan dengan tepat akhirnya dapat merusak dan berpotensi menimbulkan pertengkaran dalam pernikahan. Contoh di atas dari Bu Rini sudah jelas sekali, bila ia tidak belajar mengendalikan marahnya, bisa saja hubungan dengan suaminya menjadi bermasalah. Dia tidak tahan mendengar omelan dan teriakan istrinya, meskipun bukan ditujukan kepada dirinya. Mengapa tidak membuat kehidupan menjadi lebih mudah bagi orang lain dalam menjalaninya? Cara terbaik adalah dengan menciptakan kedamaian dan mencegah pertentangan dalam keluarga serta hubungan dengan sesama. Please Like and Share !! Mau beli produk inovatif yang lucu unik dan murah dari China dengan harga termurah? Beli aja di Voilon

Ayo Like juga Fanspage kami >>> Voilon

No comments:

Post a Comment