Thursday, May 28, 2015

:: 6 kesalahan dalam proses memilih pasangan hidup :: Ketika tiba saatnya bagi seseorang untuk menikah biasanya akan timbul sedikit keraguan dalam hatinya, seperti, "Apakah saya sudah menemukan orang yang tepat?" Keraguan-keraguan tersebut adalah hal yang wajar karena setiap orang pasti berharap bisa menemukan pendamping hidup yang terbaik bagi dirinya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa di dalam kehidupan sehari-hari ada banyak macam karakter manusia. Menjadi "sedikit pemilih" tak selalu salah agar Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam memilih pasangan hidup, seperti di bawah ini. 1. Kurangnya lingkup pergaulan Lingkup pergaulan sempit tidak akan membuat Anda bisa membandingkan satu karakter dengan karakter lain, tidak seperti orang yang lingkup pergaulannya luas, yang mengenal banyak karakter manusia. Oleh sebab itu, sebelum seseorang memutuskan untuk menerima seseorang sebagai pendamping Anda, ada baiknya Anda terlebih dahulu memperluas lingkup pergaulan dan mempelajari serta mencari karakter seperti apa yang sesuai dengan diri Anda. 2. Berbeda keyakinan Agama sesungguhnya bukan dimaksudkan untuk memecah-belah dan mengotak-ngotakkan manusia. Akan tetapi, dalam hal memilih calon pendamping hidup, sebaiknya tiap-tiap orang mempertimbangkan agama kepercayaan calon, supaya kelak di dalam kehidupan rumah tangganya akan bisa seiring sejalan dan tidak menghadapi permasalahan serius yang berdampak pada keharmonisan rumah tangga akibat perbedaan keyakinan. 3. Hamil di luar pernikahan Pernikahan seharusnya tidak didasari keterpaksaan. Akan tetapi, banyak kejadian seorang wanita terpaksa harus menikahi suaminya yang belum dikenalnya secara baik, kemudian menyesal, karena sudah terlanjur hamil di luar nikah. Hal seperti ini seharusnya bisa dihindari bila tiap-tiap orang mampu menjaga dirinya dalam pergaulan dan tidak gegabah dalam membuat keputusan. 4. Usia yang terlalu muda Banyak remaja menganggap bahwa kekasih yang mereka miliki saat ini adalah benar-benar belahan jiwanya, sehingga tak jarang di antara mereka akhirnya memutuskan untuk menikah di usia muda. Hal ini sah-sah saja dilakukan bila memang sudah merasa sanggup. Akan tetapi, menikah diusia muda memiliki banyak tantangan, seperti emosi yang labil, kemampuan ekonomi yang belum memadai, pekerjaan yang belum mapan, dan sebagainya. 5. Belum mengenal baik keluarganya Pernikahan bukan hanya bertujuan untuk menyatukan dua orang yang sedang dimabuk cinta, tetapi juga dua keluarga besar. Oleh sebab itu, sebelum benar-benar menetapkan calon pendamping hidup, sebaiknya Anda terlebih dahulu saling memperkenalkan diri kepada keluarga. Mintalah pendapat dari orang tua Anda mengenai calon Anda supaya Anda memperoleh restu dari mereka berdua. 6. Asal pilih karena faktor usia Pada usia "panik" di atas 40-an biasanya mereka yang belum menikah akan menganggap bahwa dirinya tidak laku. Hal inilah yang kadang mendasari mereka untuk segera menikahi siapa saja yang bersedia mengajaknya menikah. Akan tetapi, sepertinya itu bukanlah keputusan yang bijaksana, meskipun karena faktor usia seharusnya Anda tetap harus berhati-hati dalam memutuskan dengan siapa Anda akan hidup berumah tangga. Anda sama sekali tidak boleh gegabah, karena Anda tetap berhak untuk mendapatkan seseorang yang terbaik bagi diri dan masa depan Anda. Please Like and Share !! | Jual Barang Lucu Unik Murah China Harga Grosir


:: 6 kesalahan dalam proses memilih pasangan hidup :: Ketika tiba saatnya bagi seseorang untuk menikah biasanya akan timbul sedikit keraguan dalam hatinya, seperti, "Apakah saya sudah menemukan orang yang tepat?" Keraguan-keraguan tersebut adalah hal yang wajar karena setiap orang pasti berharap bisa menemukan pendamping hidup yang terbaik bagi dirinya. Akan tetapi, perlu diingat bahwa di dalam kehidupan sehari-hari ada banyak macam karakter manusia. Menjadi "sedikit pemilih" tak selalu salah agar Anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam memilih pasangan hidup, seperti di bawah ini. 1. Kurangnya lingkup pergaulan Lingkup pergaulan sempit tidak akan membuat Anda bisa membandingkan satu karakter dengan karakter lain, tidak seperti orang yang lingkup pergaulannya luas, yang mengenal banyak karakter manusia. Oleh sebab itu, sebelum seseorang memutuskan untuk menerima seseorang sebagai pendamping Anda, ada baiknya Anda terlebih dahulu memperluas lingkup pergaulan dan mempelajari serta mencari karakter seperti apa yang sesuai dengan diri Anda. 2. Berbeda keyakinan Agama sesungguhnya bukan dimaksudkan untuk memecah-belah dan mengotak-ngotakkan manusia. Akan tetapi, dalam hal memilih calon pendamping hidup, sebaiknya tiap-tiap orang mempertimbangkan agama kepercayaan calon, supaya kelak di dalam kehidupan rumah tangganya akan bisa seiring sejalan dan tidak menghadapi permasalahan serius yang berdampak pada keharmonisan rumah tangga akibat perbedaan keyakinan. 3. Hamil di luar pernikahan Pernikahan seharusnya tidak didasari keterpaksaan. Akan tetapi, banyak kejadian seorang wanita terpaksa harus menikahi suaminya yang belum dikenalnya secara baik, kemudian menyesal, karena sudah terlanjur hamil di luar nikah. Hal seperti ini seharusnya bisa dihindari bila tiap-tiap orang mampu menjaga dirinya dalam pergaulan dan tidak gegabah dalam membuat keputusan. 4. Usia yang terlalu muda Banyak remaja menganggap bahwa kekasih yang mereka miliki saat ini adalah benar-benar belahan jiwanya, sehingga tak jarang di antara mereka akhirnya memutuskan untuk menikah di usia muda. Hal ini sah-sah saja dilakukan bila memang sudah merasa sanggup. Akan tetapi, menikah diusia muda memiliki banyak tantangan, seperti emosi yang labil, kemampuan ekonomi yang belum memadai, pekerjaan yang belum mapan, dan sebagainya. 5. Belum mengenal baik keluarganya Pernikahan bukan hanya bertujuan untuk menyatukan dua orang yang sedang dimabuk cinta, tetapi juga dua keluarga besar. Oleh sebab itu, sebelum benar-benar menetapkan calon pendamping hidup, sebaiknya Anda terlebih dahulu saling memperkenalkan diri kepada keluarga. Mintalah pendapat dari orang tua Anda mengenai calon Anda supaya Anda memperoleh restu dari mereka berdua. 6. Asal pilih karena faktor usia Pada usia "panik" di atas 40-an biasanya mereka yang belum menikah akan menganggap bahwa dirinya tidak laku. Hal inilah yang kadang mendasari mereka untuk segera menikahi siapa saja yang bersedia mengajaknya menikah. Akan tetapi, sepertinya itu bukanlah keputusan yang bijaksana, meskipun karena faktor usia seharusnya Anda tetap harus berhati-hati dalam memutuskan dengan siapa Anda akan hidup berumah tangga. Anda sama sekali tidak boleh gegabah, karena Anda tetap berhak untuk mendapatkan seseorang yang terbaik bagi diri dan masa depan Anda. Please Like and Share !! Mau beli produk inovatif yang lucu unik dan murah dari China dengan harga termurah? Beli aja di Voilon

Ayo Like juga Fanspage kami >>> Voilon

No comments:

Post a Comment