Tuesday, November 17, 2015

:: Sejauh mana orangtua dinilai sukses mendidik anak? :: Mempunyai seorang anak tentu menjadi harapan setiap pasangan suami istri. Ada banyak doa ketika diketahui istri sedang mengandung seorang bayi mungil. Hadirnya seorang anak memang selalu menjadi masa-masa paling membahagiakan sebuah keluarga. Tetapi, memiliki anak tidak selesai pada kata-kata, "Saya punya anak". Memiliki anak adalah tugas seumur hidup seorang ayah dan ibu. Peran orang tua sangatlah besar untuk memberikan pengasuhan dan pendidikan tepat agar anak-anak dapat membanggakan orang tua ketika dewasa. Ada banyak hal yang dapat menjadikan orang tua bangga pada anak-anaknya, seperti di bawah ini: " Saya bangga kalau anak saya sudah bisa ngaji dan sholat" (Arif, 32 tahun) Dalam agama tertentu, contohnya Islam, kebanggaan seorang ayah seperti Arif adalah ketika anaknya mampu beribadah dengan baik, yaitu sholat lima waktu dan membaca Al-Quran. Menurut Arif, ketika anaknya sudah mengenal Tuhan, maka sang anak senantiasa akan berbuat baik pada sesama. " Saya bangga menjadi seorang ayah ketika mampu membiayai pendidikan anak , memenuhi kebutuhannya dan menikahkannya saat ia dewasa" (Rully, 32 tahun) Berbeda dengan Rully, yang merasa telah menjadi ayah yang baik ketika memenuhi tiga hal: pendidikan, kebutuhan (sandang, pangan, papan), dan mengantarkan anak memasuki rumah tangga. Maka tunai sudah tugasnya sebagai orang tua. Lalu apakah cukup hanya dengan mendidiknya sesuai anjuran agama, merawat dan membesarkannya hingga ia dewasa? Tidak. Karena semuanya merupakan satu kesatuan. Peran ayah dan ibu sangat panjang, tiada akhir Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjadi teladan untuk anak-anaknya karena orang tua adalah contoh. Apa pun yang dilakukan orang tua, maka anak akan dengan cepat meniru dan mengulanginya. " B angga menjadi orang tua saat bisa menjadi teladan yg baik buat keluarga" (Alfan, 31 tahun) Mengajarkan anak ilmu agama juga mendidik, merawat, menikahkan dan menjadi contoh adalah hal-hal yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Masing-masing saling berkaitan dan berkesinambungan dan tidak akan seimbang jika hanya salah satu yang menonjol. Semua itu adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai orang tua. Tetapi semua rasa bangga dan sederet tugas sebagai orang tua tidak ada artinya jika anak tidak senantiasa ingat dan mendoakan orang tuanya di mana saja dan kapan saja. Orang tua baru bisa dikatakan sukses apabila anak-anaknya kelak masih selalu ingat apa saja yang sudah diajarkan kepadanya dan selalu mendoakan orang tuanya, meskipun orang tuanya telah tiada. Please Like and Share !! | Jual Barang Lucu Unik Murah China Harga Grosir


:: Sejauh mana orangtua dinilai sukses mendidik anak? :: Mempunyai seorang anak tentu menjadi harapan setiap pasangan suami istri. Ada banyak doa ketika diketahui istri sedang mengandung seorang bayi mungil. Hadirnya seorang anak memang selalu menjadi masa-masa paling membahagiakan sebuah keluarga. Tetapi, memiliki anak tidak selesai pada kata-kata, "Saya punya anak". Memiliki anak adalah tugas seumur hidup seorang ayah dan ibu. Peran orang tua sangatlah besar untuk memberikan pengasuhan dan pendidikan tepat agar anak-anak dapat membanggakan orang tua ketika dewasa. Ada banyak hal yang dapat menjadikan orang tua bangga pada anak-anaknya, seperti di bawah ini: " Saya bangga kalau anak saya sudah bisa ngaji dan sholat" (Arif, 32 tahun) Dalam agama tertentu, contohnya Islam, kebanggaan seorang ayah seperti Arif adalah ketika anaknya mampu beribadah dengan baik, yaitu sholat lima waktu dan membaca Al-Quran. Menurut Arif, ketika anaknya sudah mengenal Tuhan, maka sang anak senantiasa akan berbuat baik pada sesama. " Saya bangga menjadi seorang ayah ketika mampu membiayai pendidikan anak , memenuhi kebutuhannya dan menikahkannya saat ia dewasa" (Rully, 32 tahun) Berbeda dengan Rully, yang merasa telah menjadi ayah yang baik ketika memenuhi tiga hal: pendidikan, kebutuhan (sandang, pangan, papan), dan mengantarkan anak memasuki rumah tangga. Maka tunai sudah tugasnya sebagai orang tua. Lalu apakah cukup hanya dengan mendidiknya sesuai anjuran agama, merawat dan membesarkannya hingga ia dewasa? Tidak. Karena semuanya merupakan satu kesatuan. Peran ayah dan ibu sangat panjang, tiada akhir Hal lain yang perlu diperhatikan oleh orang tua adalah menjadi teladan untuk anak-anaknya karena orang tua adalah contoh. Apa pun yang dilakukan orang tua, maka anak akan dengan cepat meniru dan mengulanginya. " B angga menjadi orang tua saat bisa menjadi teladan yg baik buat keluarga" (Alfan, 31 tahun) Mengajarkan anak ilmu agama juga mendidik, merawat, menikahkan dan menjadi contoh adalah hal-hal yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Masing-masing saling berkaitan dan berkesinambungan dan tidak akan seimbang jika hanya salah satu yang menonjol. Semua itu adalah bentuk tanggung jawab kita sebagai orang tua. Tetapi semua rasa bangga dan sederet tugas sebagai orang tua tidak ada artinya jika anak tidak senantiasa ingat dan mendoakan orang tuanya di mana saja dan kapan saja. Orang tua baru bisa dikatakan sukses apabila anak-anaknya kelak masih selalu ingat apa saja yang sudah diajarkan kepadanya dan selalu mendoakan orang tuanya, meskipun orang tuanya telah tiada. Please Like and Share !! Mau beli produk inovatif yang lucu unik dan murah dari China dengan harga termurah? Beli aja di Voilon

Ayo Like juga Fanspage kami >>> Voilon

No comments:

Post a Comment