Saturday, April 11, 2015

:: Pendapat suami soal istri yang sudah lupa merias diri :: Harus diakui, merias diri terkadang menjadi hal yang (secara tidak sadar) terlupakan bagi seorang perempuan yang sudah disibukkan dengan sederet kegiatan. \'Kegiatan\' yang ditekankan di sini adalah mengasuh anak, mengurus suami, mengurus rumah, menjadi ibu rumah tangga yang harus sigap di berbagai bidang. Tetapi, sibuk merawat keluarga tidak bisa menjadi alasan untuk seorang perempuan lupa merawat diri. Lalu, sepenting apakah seorang istri tetap tampil cantik dan menarik bagi suaminya? \"Saya memang akan selalu paham seberapa beratnya mengemban tugas sebagai seorang ibu dan istri, tapi hal ini tidak juga bisa dijadikan alasan untuk wanita jadi malas merias dirinya. Karena kebanggaan suami tidak hanya terletak pada usaha keras sang istri dalam mengurus rumah tangga tetapi juga pada kecantikannya yang terjaga.\" - Jaka (30 tahun, menikah) Lalu, \'kecantikan yang terjaga\' yang seperti apakah yang diharapkan oleh para suami? \"Cantik tidak perlu diwujudkan dengan riasan tebal setiap saat. Cukup dengan riasan sederhana, berpakaian rapi dan enak dilihat pun cukup. Tapi yang paling penting bagi saya adalah wajah penuh senyum. Wajah istri yang cemberut dan kemerusung hanya membuat saya jenuh.\" - Mahargyo, (32 tahun, menikah). Kalau begitu, mengenakan daster dan rambut diikat ke belakang seadanya apa juga menjadi masalah untuk suami? Padahal, kita merasa paling nyaman apabila menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah tanpa make-up plus daster belel kesayangan yang super nyaman. Ya, mungkin para suami tidak pernah secara terang-terangan mengungkapkan rasa bosan mereka ketika melihat kita tampil selalu dengan daster dan tatanan rambut seadanya. Alasannya, mereka kuatir istrinya merasa tersinggung dan mereka lebih memilih untuk mengalihkan kepada hal yang lain. Mengalihkan kepada hal lain inilah yang harus dihindari. Apa jadinya bila suami lebih betah melihat televisi dibanding melihat istrinya? Atau lebih parahnya, mereka lebih memilih keluar rumah daripada menghabiskan waktu bersama pasangannya di rumah. Oleh karena itu, membuat suami betah memandang istrinya juga merupakan tugas seorang istri—yang tidak pernah tercantum di buku manual. Apa salahnya jika ketika meja makan sudah siap dengan berbagai menu favorit keluarga, anak-anak terawat sehat, rumah bersih, kita menambah kesempurnaan ini dengan merias diri. Tidak perlu terlalu mencolok, setidaknya tampil-lah dengan bedak tipis, aroma parfum yang lembut, rambut yang ditata rapi dan mengenakan setelan rumahan—tetapi bukan daster lagi dan lagi. \"Istri adalah cerminan suami. Dengan menyadari posisinya sebagai cerminan suami, saya yakin seorang istri mengerti bagaimana harus berpenampilan di berbagai situasi dan kondisi, termasuk di rumah sekalipun.\" Please Like and Share !! | Jual Barang Lucu Unik Murah China Harga Grosir



:: Pendapat suami soal istri yang sudah lupa merias diri :: Harus diakui, merias diri terkadang menjadi hal yang (secara tidak sadar) terlupakan bagi seorang perempuan yang sudah disibukkan dengan sederet kegiatan. \'Kegiatan\' yang ditekankan di sini adalah mengasuh anak, mengurus suami, mengurus rumah, menjadi ibu rumah tangga yang harus sigap di berbagai bidang. Tetapi, sibuk merawat keluarga tidak bisa menjadi alasan untuk seorang perempuan lupa merawat diri. Lalu, sepenting apakah seorang istri tetap tampil cantik dan menarik bagi suaminya? \"Saya memang akan selalu paham seberapa beratnya mengemban tugas sebagai seorang ibu dan istri, tapi hal ini tidak juga bisa dijadikan alasan untuk wanita jadi malas merias dirinya. Karena kebanggaan suami tidak hanya terletak pada usaha keras sang istri dalam mengurus rumah tangga tetapi juga pada kecantikannya yang terjaga.\" - Jaka (30 tahun, menikah) Lalu, \'kecantikan yang terjaga\' yang seperti apakah yang diharapkan oleh para suami? \"Cantik tidak perlu diwujudkan dengan riasan tebal setiap saat. Cukup dengan riasan sederhana, berpakaian rapi dan enak dilihat pun cukup. Tapi yang paling penting bagi saya adalah wajah penuh senyum. Wajah istri yang cemberut dan kemerusung hanya membuat saya jenuh.\" - Mahargyo, (32 tahun, menikah). Kalau begitu, mengenakan daster dan rambut diikat ke belakang seadanya apa juga menjadi masalah untuk suami? Padahal, kita merasa paling nyaman apabila menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah tanpa make-up plus daster belel kesayangan yang super nyaman. Ya, mungkin para suami tidak pernah secara terang-terangan mengungkapkan rasa bosan mereka ketika melihat kita tampil selalu dengan daster dan tatanan rambut seadanya. Alasannya, mereka kuatir istrinya merasa tersinggung dan mereka lebih memilih untuk mengalihkan kepada hal yang lain. Mengalihkan kepada hal lain inilah yang harus dihindari. Apa jadinya bila suami lebih betah melihat televisi dibanding melihat istrinya? Atau lebih parahnya, mereka lebih memilih keluar rumah daripada menghabiskan waktu bersama pasangannya di rumah. Oleh karena itu, membuat suami betah memandang istrinya juga merupakan tugas seorang istri—yang tidak pernah tercantum di buku manual. Apa salahnya jika ketika meja makan sudah siap dengan berbagai menu favorit keluarga, anak-anak terawat sehat, rumah bersih, kita menambah kesempurnaan ini dengan merias diri. Tidak perlu terlalu mencolok, setidaknya tampil-lah dengan bedak tipis, aroma parfum yang lembut, rambut yang ditata rapi dan mengenakan setelan rumahan—tetapi bukan daster lagi dan lagi. \"Istri adalah cerminan suami. Dengan menyadari posisinya sebagai cerminan suami, saya yakin seorang istri mengerti bagaimana harus berpenampilan di berbagai situasi dan kondisi, termasuk di rumah sekalipun.\" Please Like and Share !! Mau beli produk inovatif yang lucu unik dan murah dari China dengan harga termurah? Beli aja di Voilon

Ayo Like juga Fanspage kami >>> Voilon



No comments:

Post a Comment